Bahasa Indonesia: Diagram Euler yang melambangkan suara pelafalan tekanan paru-paru yang mudah ditemui. Pelambangan suara tersebut dilambangkan dengan Alfabet Fonetik Internasional (IPA/AFI), dengan keterangan mengenai daerah artikulasi, dan klasifikasi tipikal menurut perbedaan fitur fonologikal. Simbol yang tertera dikodekan dalam fon haris SIL. Suara-suara laringal tidak tercantum dikarenakan daerah artikulasinya dikatakan sangat beragam. Sumber untuk klasifikasi sebagai berikut: Zsiga (2013), Gussenhoven & Jacobs (2011), dan Ladefoged & Maddison (1996). Penggunaan simbol dan istilah dilapangan terkadang beragam, tergantung dengan bahasa dan penerbit/penulis. Diagram diatas menggubakan simbol fonetik yang tercantum di dalam bagan IPA/AFI. Simbol tersebut terkadang tidak digunakan selaras dalam beberapa bacaan: misalkan, simbol untuk konsonan geser nirdesis bersuara terkadang digunakan untuk melambangkan konsonan hampiran homorganik, ⟨r⟩ seringkali digunakan untuk melambangkan hampir s emua fonem rhotik (dan likuida), ataupun saat tidak adanya fonem rhotik yang kontras satu sama lainnya (likuida). Semua fonem nirobstruen (termasuk vokal) digolongkan sebagai sonoran. Semua fonem nirvokoid digolongkan sebagai konsoid ([+konsonantal]). Semua fonem nirvokal digolongkan sebagai konsonan ([−suku kata/silabik). Kepakan terkadang dianggap sebagai fonem berkelanjutan, sedangkan sisian dianggap sebagai fonem tak berkelanjutan. Letupan biasanya juga disebut sebagai hentian (oral/mulut). Semivokal biasanya disebut sebagai glida ataupun glides.