Plantae
| ?Tetanduran Rentang fosil: Cithakan:Long fossil range | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|
| Barkas:Diversity of plants image version 3.png | ||||||
| Klasifikasi ilmiah | ||||||
| ||||||
| Divisi | ||||||
Tanduran nang lemah (Embryophyta)
| ||||||
| Sinonim | ||||||
|
Nang biologi, tanduran iku organisme eukariota multiseluler sing mlebu meng golongan kerajaan Plantae. Di dalamnya terdiri atas beberapa klad yakni, tanaman berbunga, Gymnospermae atau Tumbuhan berbiji terbuka, Lycopodiopsida, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau.
Tanaman hijau memiliki dinding sel yang kokoh mengandung selulosa. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, yakni memproduksi energi sendiri dengan mengubah energi cahaya matahari melalui proses yang disebut fotosintesis dalam organel sel bernama kloroplas. Karena warna hijau yang dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta. Namun ada juga tumbuhan yang bersifat parasit dan beberapa sudah tidak memiliki kemampuan fotosintesis dengan sedikit atau bahkan tanpa klorofil. Tanaman juga bisa dikarekterisasi dari cara mereka berkembang biak, kemampuan pertumbuhan, dan pergiliran keturunan.
Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Tumbuhan hijau menghasilkan hampir seluruh molekul oksigen di muka bumi ini dan merupakan bagian terpenting dalam sistem ekologi bumi. Tumbuhan-tumbahan yang sudah di domestikasi bisa menghasilkan biji, buah-buahan dan sayuran yang berguna sebagai bahan dasar pangan manusia. Selain itu tumbuhan juga digunakanan sebagai tanaman hiasan dan banyak yang berkhasiat obat serta digunakan dalam ilmu medis. Ilmu mengenai studi tanaman disebut botani, yakni salah satu cabang ilmu biologi.
Batasan
Klasifikasi tumbuhan masa lalu memasukkan pula semua alga ("ganggang") dan fungi (cendawan, termasuk jamur lendir, bahkan bakteri), sebagai anggotanya. Batasan tumbuhan semacam ini dikenal sebagai tumbuhan dalam arti luas, yang kini dianggap sudah usang.
Kritik-kritik yang muncul membuat fungi dipisahkan dari tumbuhan. Meskipun tumbuh stasioner, fungi bersifat saprotrof, mendapatkan energi dari sisa-sisa bahan organik. Selain itu, dinding sel fungi tidak tersusun dari selulosa, bahan yang menyusun dinding sel tumbuhan, tetapi tersusun dari kitin, yang malah kebanyakan dihasilkan hewan.
Status alga
[[Berkas:Haeckel Siphoneae.jpg|thumb|Alga hijau dari Ernst Haeckel's Kunstformen der Natur, 1904.]]
Akeg alga wis ora dilebokna meng Kerajaan Plantae. Alga iku sekang beberapa kelompok sing beda sekang organisme sing ana hasile energi lewat fotosintesis, sing masing-masing muncul secara terpisah-pisah sekang leluhur sing non-fotosintetik. Alga sing paling colok iku gulma laut, alga multiseluler sing kurang lewih mirip tanduran terestrial, tapi diklasifikasikan bareng alga ijo, abang, lan coklat. Masing-masing kelompok alga iki uga mlebu meng jenis organisme mikroskopik lan organisme uniseluler.
Sebagian gedene alga uga molai dipisahna sekang keanggotaan tanduran lan mereka ora duwe diferensiasi jaringan lan ora gawe klorofil dadi pigmen penangkep energi.
Penganggo teknik-teknik biologi molekuler terhadap filogeni tanduran kuwe akeh dukungan atas pemisahan iki. Tanduran dalam arti sing siki dienggo (arti cilike) dianggep dadi keturunan sekang alga ijo purba.
Ciri-ciri khas
Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu. Reproduksi uga terpengaruh oleh sifat ini
Nang tingkat seluler, tembok sel sing disusun sekang selulosa, hemiselulosa, lan pektin dadi ciri khase, ana tanduran tingkat sederhana kadang-kadang kur disusun sekang pektin. Kur sel tanduran sing duwe plastida; uga vakuola sing gede lan sering ndominasi volume sel.
Album
- Tanduran
-
The fruits of Palmyra Palm tree, Borassus flabellifer (locally called Thaati Munjelu) sold in a market at Guntur, India.